Studi tentang wanita (woman study) dalam sejarah Indonesia merupakan studi yang jauh tertinggal bila dibandingkan dengan bidang ilmu sosial yang lain. Dalam hal ini sosiologi merupakan pioneer bagi pengkajian tentang studi wanita. Penelitian tentang peranan wanita dalam sektor sosial, ketenagakerjaan dan keluarga berencana merupakan tema-tema yang telah lama menjadi bahan penelitian dalam sosiologi. Namun, woman study tetap belum memperoleh kedudukan sendiri dalam ilmu-ilmu sosial di negeri ini. Sungguhpun demikian, akhir-akhir ini, studi tentang wanita telah menarik perhatian dari berbagai ahli.

Barangkali trend munculnya tokoh-tokoh wanita dalam tampuk kekuasaan politik di Asia akhir-akhir ini menjadikan-nya sebagai momentum bagi tumbuhnya minat terhadap kajian tentang wanita. Megawati Sukarno Putri (Indonesia), Gloria Macapagal Arroyo (Philipina), Shek Hazina (Bangladesh), Benazir Bhuto (Pakistan), Indira Gandhi, Sonia Gandhi (India), dan lain-lain memberikan penegasan bahwa wanita dapat tampil sebagai aktor yang memiliki kekuatan dan kemampuan untuk memimpin suatu masyarakat dan bahkan menjadi top leader bagi bangsanya.

Kartini merupakan satu diantara sekian banyak tokoh wanita Indonesia yang telah mendapat perhatian. Hal ini karena semata-mata beliau meninggalkan pemikiranpemikiran yang dapat dirunut dari surat-suratnya yang telah dibukukan. Perjuangan dan pemikirannya tentang emansipasi wanita telah dirasakan gaungnya sejak lama sejak ditetapkan sebagai pahlawan nasional dengan SK Presiden RI nomer 108, 2/5/1964, tanggal lahirnya pun juga ditetapkan sebagai Hari Nasional.

Peringatan Hari Kartini terasa sangat semarak dimana murid-murid sekolah dan para pegawai baik swasta maupun PNS mengenakan busana tradisional Jawa berupa kain kebaya, dan acara-acara yang lain. Namun kemeriahan peringatan Hari Kartini tidak berarti merupakan sebuah ekspresi dari pendalaman nilai-nilai perjuangan Kartini.

Kartini merupakan salah satu dari sedikit perempuan Indonesia yang menguasai berbahasa Belanda dengan baik. Kemampuannya dalam berbahasa Belanda merupakan modal pengetahuan yang amat berharga untuk berhubungan dengan teman-temannya terutama dari Eropa. Koprespodensi Kartini dengan wanita modern dari Eropa seperti Stella Zeehandelaar, semakin membuka wawasannya khususnya tentang kemajuan wanita. Hal inilah yang mendorong Kartini untuk memajukan kaum wanita Indonesia yang saat itu berada dalam status sosial yang sangat rendah.

Makna Hari Kartini sangat bermanfaat untuk dikenang terutama beberapa kata kata Mutiara R.A kartini, yaitu:

  1. Ikhtiar! Berjuanglah membebaskan diri. Jika engkau sudah bebas karena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain.
  2. Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang.
  3. Dengan menolong diri sendiri, akan dapat menolong orang lain dengan lebih sempurna.
  4. Sepanjang hemat kami, agama yang paling indah dan paling suci ialah Kasih Sayang. Dan untuk dapat hidup menurut perintah luhur ini, haruskah seorang mutlak menjadi Kristen, Orang Buddha, Brahma, Yahudi, Islam, bahkan orang kafir pun dapat hidup dengan kasih sayang yang murni.
  5. Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.
  6. Lebih banyak kita maklum, lebih kurang rasa dendam dalam hati kita, semakin adil pertimbangan kita dan semakin kokoh dasar rasa kasih sayang. Tiada mendendam, itulah bahagia.
  7. Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.
  8. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.
  9. Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam.
  10. Peduli apa aku dengan segala tata cara itu. Segala peraturan, semua itu bikinan manusia, dan menyiksa diriku saja. Kau tidak dapat membayangkan bagaimana rumitnya etiket di dunia keningratan Jawa itu.

Merujuk pada point 7, yaitu: “Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya”, dapat dipetik bahwasanya dengan kecanggihan teknologi yang semakin berkembang hingga tahun 2021 sekarang menjadikan para Wanita untuk dapat melanjutkan perjuangan dari Pahlawan Wanita di Indonesia dengan tidak membedakan gender dalam setiap kegiatan apapun itu asalkan wanita tersebut mampu untuk melaksanakan.

Pada tanggal 21 April 2021 merupakan peringatan Hari Kartini ditahun kedua yang berbeda disebabkan Pandemi Covid-19 yang masih ada, walaupun upaya Pemerintah dalam melaksanakan penyuntikan vaksinasi Covid-19 sudah mulai dilaksanakan namun bukan berarti orang tersebut akan terhindar dari Virus Corona Covid-19, untuk itu tetap harus dilaksanakannya kepatuhan dalam menjalankan Protokol Kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin dibawah air mengalir dengan sabun jika tidak ada air dapat menggunakan handsanitaizer, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

Peran dalam memberikan edukasi untuk mematuhi Protokol Kesehatan merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan seorang Penyuluh, seperti Penyuluh Sosial. Pada hari kartini ini saya sebagai Penyuluh Sosial Ahli Pertama Dinas Sosial mengajak dan memotivasi para wanita yang hebat dan tangguh untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung untuk tetap mematuhi Protokol Kesehatan ditengah Pandemi Covid-19. Lindungi diri kita dengan  memulai dari diri sendiri dan untuk orang lain.

 

Referensi:

  1. Geertz, Hildred (ed.) (1964), Letters of A Javanese Princess: Raden Adjeng Kartini,.(ab. Agnes Louise Symmers) New York: Norton Company.
  2. Fakih, Mansour, (2004), Analisis Gender & Transformasi Sosial, Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.
  3. Sasroatmojo, Suryanto., (2005), Tragedi Kartini, Yogyakarta: Penerbit Narasi.
  4. https://journal.uny.ac.id/index.php/mozaik/article/view/4489
  5. https://www.merdeka.com/jateng/30-kata-kata-ra-kartini-tentang-perjuangan-penuh-makna-mendalam.

 

Kepahiang, 21 April 2021

Penyuluh Sosial Pertama

Dinas Sosial Kab. Kepahiang

Yosi Ermalena, S.Si

NIP. 198806202015052001